Untung Aku Pindah Kelas

Ini adalah hal yang sudah sangat lama, tetapi aku baru menyadarinya tadi. Benar kata 'dia' kalau untung aku pindah kelas.

Aku sekarang adalah seorang mahasiswi semester dua, baru tamat sekolah tahun kemarin. Sekarang aku baru menyadari dan aku sangat bersyukur karena pada waktu itu ada inisiatif untuk pindah kelas. Saat itu awal tahun ajaran di bangku SMA tepatnya kelas dua.

Sebenarnya aku ingin pindah ke kelas tetangga (kelas sebelah) karena aku ingin satu kelas dengan seorang laki-laki yang belakangan aku tahu bahwa dia semarga dengan ku. Sungguh ironi.. Lagi pula aku beranggapan bahwa potensi siswa dikelas itu lebih tinggi, mungkin saja bisa memacu motivasiku untuk lebih giat belajar.

Aku menemui guru-guru disana supaya bisa pindah kelas, susah memang, butuh banyak waktu dan energi lebih untuk mendatangi mereka agar aku diizinkan pindah kelas. Tapi, untungnya perjuangan aku tidak sia-sia.

Di kelas itu aku satu kelas dengan orang yang sama untuk jangka waktu dua tahun. Untungnya aku berada di kelas itu, karena itulah aku bisa bertemu dengan mereka. Sungguh aku sangat bersyukur. Mereka adalah orang yang paling dekat dengan ku sesudah keluargaku, jika dibilang teman, itu tentunya salah, karena mereka lebih dari sekedar teman bagiku. Mungkin lebih tepat dibilang sahabat, seutuhnya aku lebih suka dengan kata itu.

"Sungguh aku beruntung sudah pindah kelas, aku bisa ketemu kalian. Kalian sangat berarti bagiku. Aku sayang kalian. Jangan jauh-jauh dari hidupku, karena hanya dengan kalian lah aku bisa berbagi dan menemukan betapa berartinya persahabatan bagiku.

Aku sayang kalian."